Hari Dokter, Dokter Senator: Semoga Kita Semua Terus Diberi Kekuatan Melawan dan Menang Dari Pandemi Ini

Hari ini adalah peringatan ke-70 Hari Dokter Nasional. Peringatan dilakukan merujuk momen pendirian organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia, 24 Oktober 1950.

Merayakannya ditengah situasi kahar, situasi luar biasa, jelas perkara sukar.

Mengutip keterangan tertulis Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Wakil Ketua Tim Mitigasi Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG (K), Sabtu (24/10/2020), sejak mula pandemi COVID-19 melanda Tanah Air pada awal Maret, hingga 15 Oktober 2020, total sudah 136 dokter meninggal.

Catatan redaksi, belum termasuk satu lagi, Dokter Handrianto, dokter asal Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang berdasar rilis Ketua IDI kabupaten itu, Didik Agus Gunawan, wafat di RS Saiful Anwar Malang, pada Kamis (22/10/2020). Dokter 74 tahun ini terkonfirmasi positif COVID-19.

Merincikan data 136 yang telah gugur, Dokter Ari menyebut, terdapat empat orang dokter sekaligus profesor dari total 71 dokter umum yang wafat hingga tengah bulan ini.

Serta, terdapat lima orang dokter yang juga profesor dari total 63 dokter yang wafat. Selain ada juga dua residen.

Sebaran dokter yang wafat asal dari 18 IDI provinsi, 66 cabang kabupaten/kota dan per teritori terbanyak berasal dari Jawa Timur, sebanyak 32 orang.

Berikut, perinci berturut-turut Sumatera Utara 23 dokter, DKI Jakarta (19), Jawa Barat (12), Jawa Tengah (9), Sulawesi Selatan (6), dan Bali (5).

Empat provinsi dengan empat wafat, yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan.
Kalimantan Timur 3 dokter, dan lima provinsi dengan dua dokter yang wafat yakni Kepulauan Riau, Banten, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara. Papua Barat 1 dokter.

Dengan keprihatinan mendalam, Dokter Ari mengungkapkan kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan yang gugur dalam tugas pelayanan kesehatan masih terjadi dengan angka kematian akibat paparan virus corona kian bikin kuatir.

"Ini situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini. Setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya. Harus ada kerja sama dalam laksanakan protokol kesehatan, hingga tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat bekerja tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," bebernya.
.
Tulus menyerukan, Dokter Ari bilang bahwa tidak hanya masyarakat, namun pihaknya juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. "Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan (dalam pencegahan persebaran dan pemutusan rantai penularan COVID-19, red)," bijaknya.

Sementara itu, dari Bumi Ruwa Jurai Lampung, redaksi pilih ketengahkan lontaran impresif mewakili suara hati dokter milenial, Dokter Jihan Nurlela.

Dokter muda hijabers jebolan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) yang kini salah satu dari empat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)/MPR 2019-2024 dapil Lampung ini menyampaikan kata apresiasi dan mendoakan kita dapat memenangkan pertempuran melawan pagebluk.

"Meski ratusan bunga gugur dari tangkainya, luruh satu persatu mungkin sebelum waktunya? Sebagian masih kuncup, muda, belia dan penuh semangat namun tak menyurutkan bunga lainnya untuk mekar dan mewangikan bangsa," tulis Jihan Nurlela di Instagram-nya, Sabtu.

"Untukmu saudara saudariku, akan kuceritakan pada anak cucuku kelak, cerita kenangan penuh perjuangan dimana engkau yg berjibaku terus melawan virus meski ditengah tekanan. Untukmu saudara saudariku kami tidak bisa membalas apa2, pada setiap nyawa yang telah kalian selamatkan," sambung dia.

Adik Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim itu takzim. "Doa tulus dari kami, semoga kita semua terus diberi kekuatan melawan dan menang dari pandemi ini. Terima kasih untukmu dokter Indonesia. Selamat Hari Dokter Nasional," khatur ia.

Sisi lain, Hari Dokter Nasional tahun ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan masyarakat merasakan betul kehadiran para dokter yang berjuang menyelamatkan masyarakat.

Orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan belasungkawa. "Saya sampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dokter-dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. Semoga keluarga diberi kekuatan dan ketabahan, semoga pengabdiannya diterima Allah SWT," takzim presiden.

Pun, Presiden Jokowi berterima kasih kepada dokter di seluruh Indonesia, dengan dedikasinya telah berjuang memberikan pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air.

"Atas nama rakyat, bangsa, dan negara saya menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan perjuangan serta pengorbanan para dokter Indonesia yang berada pada garis terdepan pencegahan penanganan masalah kesehatan di pelosok Tanah Air," ujar dia.

Perjuangan para dokter sudah sangat banyak dalam memberikan pelayanan fasilitas kesehatan, baik di kampung-kampung, pulau-pulau terdepan, hingga kawasan terisolir.

Masyarakat rasakan betul kehadiran dokter yang berjuang menyelamatkan mereka, kata presiden. "Membuat yang sakit jadi sehat dan mengajak yang sehat terus menjaga kesehatannya."

Turut menaruh hormat, Presiden Jokowi mengutarakan bahwa ditengah pandemi COVID-19, keteguhan para dokter yang memilih jalan perjuangan menyelamatkan rakyat sudah menjadi teladan bagi semua.

"Telah menginspirasi jutaan anak bangsa, saling menolong, saling peduli, bersatu meringankan beban bersama mengatasi pandemi," presiden berujar, pada forum webinar Tasyakuran HUT ke-70 IDI, dipancar langsung di kanal YouTube PB Ikatan Dokter Indonesia.

Kita seluruh anak bangsa, takkan lupa takkan pernah melupakan, jasa besar dokter, garda terdepan penanganan kesehatan melawan pandemi. Kepada segenap para dokter yang telah gugur, Allah tidak tidur, kalian syuhada.

Selamat Hari Dokter Nasional 2020. #Ingatpesanibu, tetap pakai masker pelindung pernapasan standar medis, tetap jaga jarak fisik aman minimal satu meter, tetap hindari kerumunan dan berkerumun, tetap jaga kesehatan dan terus doakan yang terbaik agar Allah segera musnahkan wabah ini dari muka bumi [BG]

Komentar