"sereeemm nyo"TEJINGOK antu banyu
Kitamedia75#okus.
Palembang#Kisah misteri hantu sungai (antu banyu)di sepanjang aliran sungai musi di palembang Sumatera Selatan (Sumsel), tidak cuma mitos aja. Ada warga Palembang yang sering melihat langsung, sosok makhluk astral yang mengerikan itu.
Hantu sungai (Antu Banyu) dikenal wong Palembang yang tinggal di bantaran Sungai Musi dan bebentuk betino(perempuan). Makhluk astral ini punya rambut yang panjang dan bejubah putih.
Orang Palembang yang tinggal di pinggiran aliran sungai musi percaya, rambut panjangnya itu suka digunakan untuk menarik korbannya tenggelem ke dalem Sungai Musi.
Wijaya (32), warga Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang pernah pernah melihat bentuk makhluk halus ini, yang mirip dengan bentuk hantu sungai (antu banyu) yang jadi bahan cerita warga
Di awal bulan Januari 2019, Wijaya dengan dua teman nya memilih men malem nikmati sepoian angin di tepian Sungai Musi, tepatnyo di Kelurahan 3 Ulu Palembang.
Mereka duduk di pucuk kapal tongkang nelayan, yang disandarke di dermaga Sungai Musi. Di pucuk tongkang yang berukuran besak itu, Wijaya dan duo kawannyo duduk di pinggiran kapal khas Sumsel itu, sambil jingok lampu-lampu di Jembatan Ampera.
Waktu lagi lemak saling bekola, Wijaya ngeraso ado yang aneh dengan badan dio, yang dirasonyo berat.
"Kalo ado yang aneh-aneh, punggung aku teraso berat nian. Aku penasaran dan noleh ke belakang. Nyatonyo, ado betino dengan rambut panjang nian, lagi duduk di pinggiran tongkang kami. Padahal waktu itu baru jam sembilan malem,” ujinyo, Selasa (27/10/2020).
Kato Wijaya, rai antu banyu itu jugo putih nian, duo ikok tangan antu banyu itu lagi megangi rambutnyo yang panjang. Tapi Wijaya dak berani jingok mato betino itu secaro langsung.
"Aku takut nian, tapi nak ngenjuk tau kawan-kawan, mulut aku cak dak biso ngomong. Jadi aku ngirimke pesen ke mereka pake pesen di WhatsApp,” katonyo.
Wijaya masih terus berejo ngeluarke suaro dari mulutnyo, tapi teraso berat nian. Tiupan angin di Sungai Musi yang teraso dingin nian, buat raso takut Wijaya tambah jadi. Limo menit abis tu, Wijaya baru biso ngomong dan langsung ngajak kawan-kawannyo pindah ke tempat lain.
Wijaya jugo dak berani noleh ke belakang, kerno takut ado yang lebih nyeremin lagi. Akhirnyo, budak tu betigo langsung masok ke perkampungan di deket lokasi dan Wijaya baru becerito tentang antu banyu itu.
Kisah misteri hantu banyu di sepanjang aliran Sungai Musi di Sumatera Selatan (Sumsel), tidak hanya mitos saja. Ada warga Palembang yang sering melihat langsung, sosok makhluk astral yang mengerikan itu.
Hantu banyu dikenal warga Palembang sebagai penunggu Sungai Musi dan berbentu seperti perempuan. Makhluk astral tersebut punya rambut yang sangat panjang dan berjubah putih.
Warga Palembang percaya, rambut panjangnya sering digunakan untuk menarik tubuh korbannyo tenggelam ke dalam Sungai Musi.
Wijaya (32), warga Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang sering melihat bentuk makhluk halus tersebut, yang mirip dengan bentuk hantu banyu yang sering jadi bahan cerita.
Di awal bulan Januari 2019, Wijaya dengan dua temannya memilih menghabiskan malam dengan menikmati sepoian angin di tepian Sungai Musi, tepatnya di Kelurahan 3 Ulu Palembang.
Mereka duduk di atas kapal tongkang nelayan, yang disandarkan di dermaga Sungai Musi. Di atas tongkang yang berukuran besar itu, Wijaya dan dua kawannya duduk di pinggiran kapal khas Sumsel itu, sambil melihat lampu-lampu di Jembatan Ampera. Waktu lagi enak saling bercanda, Wijaya merasa ada yang aneh dengan badannya yang dirasanya berat.
"Kalau ada yang aneh-aneh, punggung saya terasa berat sekali. Saya penasaran dan menoleh ke belakang. Ternyata, ada perempuan dengan rambut sangat panjang, lagi duduk di pinggiran tongkang kami. Padahal waktu itu, baru pukul sembilan malam,” ujarnya, Selasa (27/10/2020).
Menurut Wijaya, wajah hantu air itu juga putih sekali, dua tangan hantu banyu itu sedang memegangi rambutnya yang panjang. Tapi Wijaya tidak berani melihat mata perempuan itu secara langsung.
"Saya takut sekali, tapi mau beritahu teman-teman, mulut saya tidak bisa bicara. Jadi saya kirim pesan ke mereka pakai pesan di WhatsApp,” katanya.
Wijaya masih terus berusaha mengeluarkan suara dari mulutnya, tapi terasa berat sekali. Tiupan angin di Sungai Musi yang terasa sangat dingin, membuat rasa takut Wijaya semakin menjadi. Lima menit kemudian, Wijaya baru bisa berbicara dan langsung mengajak teman-temannya pindah ke tempat lain.
Wijaya jugo tidak berani menoleh ke belakang, karena takut ada yang lebih menyeramkan lagi. Akhirnya, mereka bertiga langsung masuk ke perkampungan di deket lokasi, dan bercerita tentang hantu banyu itu.
Komentar
Posting Komentar